Jumat, 08 Juli 2011

Pelajaran bagaimana menghargai hidup

Hari ini.. aku memperoleh sebuah pengalaman hidup baru. Aku beruntung dapat mengenal seseorang yang membuat aku mempunyai semangat untuk bisa lebih berkarya, yang dapat membuatku untuk dapat terus melaju dalam menghadapi setiap rintangan kehidupan. Aku harus banyak belajar dari beliau. Belajar tentang bagaimana pengalaman hidup, bagaimana menghargai hidup agar lebih baik. Sesosok laki-laki yang tegar, yang kuat dalam menghadapi setiap kerikil tajam yang dilaluinya. Sesosok figur ayah yang bertanggung jawab, sangat sayang dengan keluarganya dan seorang pekerja keras.
Aku pernah membaca puisi beliau yang berjudul "Ashri Anakku"

Ashri anakku, esuk usiamu genap dua bulan,
tataplah mata papa, terbentang padang kering karena kemarau kepanjangan, rabalah air mata,
tumpah dan akan tumbuhkan eneka tanaman yang nanda suka.
Ashri anakku, tubuh papa terlanjur penuh luka tetapi,
yakinlah di hati papa akan ditulis sejuta bait syair untukmu
yang mengiringi indahnya hidup hingga dewasa nanti.
Ashri anakku, sekali lagi tataplah mata papa,
adakah indahnya wajahmu
yang akan mengiringi mimpi-mimpi papa hingga waktu nanti,
saat terakhir kita dipisahkan kembali.
(www.lintangluku.com)

Itu salah satu puisi yang beliau buat.. Ketika pertama kali aku membacanya, tubuhku merinding, bahkan hampir meneteskan air mata. Jika memang sang Pencipta memberiku umur, aku mungkin juga akan mengalami proses seperti itu. Menjadi seorang ayah... Dan sekarang yang aku pikirkan adalah apakah kelak aku mampu menjadi seorang Ayah yang tegar dalam menghadapi setiap cobaan hidup?
Memang..semuanya butuh proses.. Sekarang umurku hampir 26 kurang 5 hari lagi. Umur semakin bertambah.. Harusnya dapat lebih membuatku dewasa dalam menjalani hidup. Aku tidak boleh lemah aku harus terus semangat melangkah.. Cukuplah Aku yang mengalami kehidupan pahit ini, asal jangan sampai Anakku kelak mengalaminya.

Terima kasih buat Ayahanda Hari Palguna yang telah menjadi inspirasi dalam hidupku (Jumat, 8 Juli 2011).

0 komentar: